Ayat hafalan
Gal 6:9-10 :
"Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang
waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu, selama
masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang,
tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman."
OBSERVE
Latar belakang
Surat Galatia ini
ditulis oleh Rasul Paulus sekitar tahun 48-49, pada saat itu terjadi
pertentangan antara guru Yahudi yang memegang erat hukum taurat PL dan
rasul Paulus yang memegang teguh kehidupan rohani yang
bersumber dari iman yang tertuju pada Tuhan Yesus. Jadi pada saat itu guru
Yahudi ini mengharuskan orang Kristen untuk mengikuti hukum
taurat karena kalau mereka tidak mengikuti maka mereka tidak akan diselamatkan. Tetapi rasul Paulus menentang hal tersebut dan
mengatakan bahwa keselamatan ada karena adanya kasih karunia oleh iman
kepada Kristus.
Ada 2 pandangan yang
menarik tentang Hukum Taurat:
Menurut pandangan
Martin Luther ada 2 fungsi dari Hukum Taurat.
1. Hukum Taurat
membuat kita sadar kita tidak bisa
menyelamatkan diri
kita sendiri, kita memerlukan Juru Selamat
yaitu Tuhan Yesus
Kristus.
2. Taurat membuat
manusia takut berbuat dosa
Menurut pandangan
Calvin Taurat adalah:
1. Penuntun orang
Kristen sampai Kristus datang ke 2 kali.
2. Kristus adalah
penggenap dari Taurat
Pandangan ke dua
tokoh ini sama baiknya, kalau dalam pengertian Luther adalah
sebagai penghakiman dan kalau dalam pengertian Calvin sebagai pembimbing.
Surat Galatia ini
juga sering disebut Luther’s Book karena Martin Luther mengandalkan surat
Galatia ini di dalam mengajar, menulis dan berkotbah. Bahkan
surat Galatia disebutnya “my Katie Von Bora” (istri Martin Luther) dan
merupakan salah satu pegangan Martin Luther di dalam reformasi pada
saat itu.
Surat Galatia ini
juga disebut magna charta of Christian liberty secara garis besar ini
adalah pesan untuk kebebasan manusia karena manusia tidak bisa
menyelamatkan dirinya sendiri tanpa melalui pertolongan dari Tuhan Yesus
yang telah menggenapi Hukum Taurat dengan mati di kayu salib dan
bangkit di hari ke 3.
Demikian sedikit
background tentang surat Galatia, tema kita hari ini adalah suka berbuat
baik.
Baca Galatia 6:1-10
dengan teliti
INTERPRET
- Kita harus memimpin saudara kita ke jalan yang benar dengan lemah lembut, sambil menjaga diri kita supaya tidak kena pencobaan. Kata memimpin dalam bahasa Yunani nya adalah "katartizo" yang berarti memperbaiki/memulihkan, seperti seorang dokter memperbaiki patah tulang supaya berfungsi seperti semula. Di Matius 18:15-17 Tuhan Yesus memberikan pengajaran tentang menasehati sesama saudara:
- Tegur 4 mata. Jika tidak mendengarkan,
- Bawa 1 atau 2 orang sebagai saksi. Jika tidak mendengarkan,
- Sampaikan kepada jemaat. Jika tidak mendengarkan,
- Pandang sebagai orang tidak percaya.
Tidak mudah untuk
melakukannya, karena bukan hanya saat seseorang sudah kedapatan melakukan
pelanggaran, tetapi saat kita tahu hal baik tetapi tidak melakukan, kita sudah
berdosa (Yak 4:17).
Saat kita membawa
kembali saudara kita yang tersesat, kita memenuhi hukum Kristus tentang kasih
(Yoh 13:34-35). Karena hal ini merupakan perwujudan dari iman kepada Kristus.
Hal yang harus kita
waspadai saat menolong orang lain adl:
- Menjaga diri jangan sampai kita kena pencobaan (ay 1)
- Saling membantu dalam menanggung beban, tidak egois (ay 2-3)
- Menguji pekerjaan sendiri (ay 4)
- Tiap2 orang memikul tanggungannya sendiri (ay 5) -> saat hari penghakiman
Kita cenderung
membandingkan kondisi kita dengan orang lain, karena kita merasa diri kita
lebih berarti, lebih benar, lebih pintar dsb daripada orang itu. Seharusnya
kita melakukan evaluasi terhadap diri kita sendiri dan bercermin tentang
kondisi kita dulu.
Apabila kita
mengingat kasih karunia Tuhan, kita akan sadar bagaimana kita ini sebenarnya
manusia yang bobrok yang seharusnya mendapatkan hukuman kekal. Respons kita
seharusnya:
- Bersyukur atas anugrah Tuhan.
- Hidup berkenan pada Tuhan
Raja Daud saat
anaknya Absalom memberontak menulis: "Selidikilah aku, ya Tuhan, uji
hatiku".
- Berbagi dengan orang yang mengajar Firman:
- Prinsip pemuridan: estafet dan mencegah pengajaran sesat.
- Prinsip pemeliharaan untuk hamba Tuhan.
- Prinsip menghormati hamba Tuhan.
- Prinsip keadilan Tuhan. Sifat Tuhan yang paling sering kita dengar adalah Maha Kasih dan Maha Kuasa, tetapi Tuhan juga Maha Adil. Tuhan tidak membiarkan diriNya dipermainkan. Contoh: Ananias dan Safira. Memang dalam Roma 8:1 ditulis bahwa tidak ada penghukuman ("condemnation") bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Tetapi Tuhan tetap mendisiplinkan umatNya melalui ujian-ujian dalam hidup ini, contoh: 2 Kor 1:9, Gal 2:11-14, dsb.
- Kita menerima reward pada waktunya, jika kita tidak menjadi lemah (menyerah).
- Kita menajaga diri kita dari pencobaan.
- Kita tidak mementingkan diri kita sendiri.
Maksud
tidak menjadi lemah di sini adalah tidak jatuh dalam kedagingan kita, dengan
demikian kita harus hidup oleh Roh Kudus, berjalan dengan Roh Kudus dan
dipimpin oleh Roh Kudus (Gal 5: 16-26).
Kata
baik di ayat 9 dalam bahasa Yunani "kalos"
artinya "baik (dari dalam keluar), indah" sesuatu yang terlihat.
Sedangkan di ayat 10 kata aslinya "agathos"
artinya "baik, bermanfaat". Sangat menarik saat Paulus menggunakan
kedua kata ini dalam kalimat yang berurutan. Paulus ingin menekankan dalam
berbuat baik kita juga harus dengan sadar memikirkan perbuatan baik yang
bermanfaat, bukan yang sia-sia.
APPLY
- Yang membuat kita menunda berbuat baik:
- Keterbatasan waktu.
- Kemalasan.
- Berpikir ada kesempatan lagi.
- Kuatir dimanfaatkan.
- Pengalaman buruk saat membantu orang lain.
Secara
duniawi, berbuat baik kepada orang yang lebih kaya atau atasan kita lebih mudah
karena bisa membawa manfaat bagi diri kita sendiri. Sedangkan kepada orang
miskin atau bawahan, tidak ada.
- Ringkasan perbuatan baik:
- Memimpin orang dalam kebenaran.
- Saling menolong menanggung beban.
- Tidak mementingkan diri sendiri.
- Berbagi berkat.
- Menghormati Allah.
- Mengajar dan menerima pengajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar