Jumat, 03 Juni 2016

Bab 6 - Suka Berbuat Baik

Ayat hafalan
Gal 6:9-10 : "Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman."

OBSERVE
Latar belakang
Surat Galatia ini ditulis oleh Rasul Paulus sekitar tahun 48-49, pada saat itu terjadi pertentangan antara guru Yahudi yang memegang erat hukum taurat PL dan rasul Paulus yang memegang teguh kehidupan rohani yang bersumber dari iman yang tertuju pada Tuhan Yesus. Jadi pada saat itu guru Yahudi ini mengharuskan orang Kristen untuk mengikuti hukum taurat karena kalau mereka tidak mengikuti maka mereka tidak akan diselamatkan. Tetapi rasul Paulus menentang hal tersebut dan mengatakan bahwa keselamatan ada karena adanya kasih karunia oleh iman kepada Kristus.

Ada 2 pandangan yang menarik tentang Hukum Taurat:
Menurut pandangan Martin Luther ada 2 fungsi dari Hukum Taurat.
1. Hukum Taurat membuat kita sadar kita tidak bisa
menyelamatkan diri kita sendiri, kita memerlukan Juru Selamat
yaitu Tuhan Yesus Kristus.
2. Taurat membuat manusia takut berbuat dosa

Menurut pandangan Calvin Taurat adalah:
1. Penuntun orang Kristen sampai Kristus datang ke 2 kali.
2. Kristus adalah penggenap dari Taurat

Pandangan ke dua tokoh ini sama baiknya, kalau dalam pengertian Luther adalah sebagai penghakiman dan kalau dalam pengertian Calvin sebagai pembimbing.

Surat Galatia ini juga sering disebut Luther’s Book karena Martin Luther mengandalkan surat Galatia ini di dalam mengajar, menulis dan berkotbah. Bahkan surat Galatia disebutnya “my Katie Von Bora” (istri Martin Luther) dan merupakan salah satu pegangan Martin Luther di dalam reformasi pada saat itu.

Surat Galatia ini juga disebut magna charta of Christian liberty secara garis besar ini adalah pesan untuk kebebasan manusia karena manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri tanpa melalui pertolongan dari Tuhan Yesus yang telah menggenapi Hukum Taurat dengan mati di kayu salib dan bangkit di hari ke 3.

Demikian sedikit background tentang surat Galatia, tema kita hari ini adalah suka berbuat baik.

Baca Galatia 6:1-10 dengan teliti

INTERPRET
  1. Kita harus memimpin saudara kita ke jalan yang benar dengan lemah lembut, sambil menjaga diri kita supaya tidak kena pencobaan. Kata memimpin dalam bahasa Yunani nya adalah "katartizo" yang berarti memperbaiki/memulihkan, seperti seorang dokter memperbaiki patah tulang supaya berfungsi seperti semula. Di Matius 18:15-17 Tuhan Yesus memberikan pengajaran tentang menasehati sesama saudara:
    1. Tegur 4 mata. Jika tidak mendengarkan,
    2. Bawa 1 atau 2 orang sebagai saksi. Jika tidak mendengarkan,
    3. Sampaikan kepada jemaat. Jika tidak mendengarkan,
    4. Pandang sebagai orang tidak percaya.

Tidak mudah untuk melakukannya, karena bukan hanya saat seseorang sudah kedapatan melakukan pelanggaran, tetapi saat kita tahu hal baik tetapi tidak melakukan, kita sudah berdosa (Yak 4:17).

Saat kita membawa kembali saudara kita yang tersesat, kita memenuhi hukum Kristus tentang kasih (Yoh 13:34-35). Karena hal ini merupakan perwujudan dari iman kepada Kristus.

Hal yang harus kita waspadai saat menolong orang lain adl:
  1. Menjaga diri jangan sampai kita kena pencobaan (ay 1)
  2. Saling membantu dalam menanggung beban, tidak egois (ay 2-3)
  3. Menguji pekerjaan sendiri (ay 4)
  4. Tiap2 orang memikul tanggungannya sendiri (ay 5) -> saat hari penghakiman

Kita cenderung membandingkan kondisi kita dengan orang lain, karena kita merasa diri kita lebih berarti, lebih benar, lebih pintar dsb daripada orang itu. Seharusnya kita melakukan evaluasi terhadap diri kita sendiri dan bercermin tentang kondisi kita dulu.

Apabila kita mengingat kasih karunia Tuhan, kita akan sadar bagaimana kita ini sebenarnya manusia yang bobrok yang seharusnya mendapatkan hukuman kekal. Respons kita seharusnya:
  1. Bersyukur atas anugrah Tuhan.
  2. Hidup berkenan pada Tuhan
Raja Daud saat anaknya Absalom memberontak menulis: "Selidikilah aku, ya Tuhan, uji hatiku".

  1. Berbagi dengan orang yang mengajar Firman:
    1. Prinsip pemuridan: estafet dan mencegah pengajaran sesat.
    2. Prinsip pemeliharaan untuk hamba Tuhan.
    3. Prinsip menghormati hamba Tuhan.

  1. Prinsip keadilan Tuhan. Sifat Tuhan yang paling sering kita dengar adalah Maha Kasih dan Maha Kuasa, tetapi Tuhan juga Maha Adil. Tuhan tidak membiarkan diriNya dipermainkan. Contoh: Ananias dan Safira. Memang dalam Roma 8:1 ditulis bahwa tidak ada penghukuman ("condemnation") bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Tetapi Tuhan tetap mendisiplinkan umatNya melalui ujian-ujian dalam hidup ini, contoh: 2 Kor 1:9, Gal 2:11-14, dsb.

  1. Kita menerima reward pada waktunya, jika kita tidak menjadi lemah (menyerah).
    1. Kita menajaga diri kita dari pencobaan.
    2. Kita tidak mementingkan diri kita sendiri.
Maksud tidak menjadi lemah di sini adalah tidak jatuh dalam kedagingan kita, dengan demikian kita harus hidup oleh Roh Kudus, berjalan dengan Roh Kudus dan dipimpin oleh Roh Kudus (Gal 5: 16-26).

Kata baik di ayat 9 dalam bahasa Yunani "kalos" artinya "baik (dari dalam keluar), indah" sesuatu yang terlihat. Sedangkan di ayat 10 kata aslinya "agathos" artinya "baik, bermanfaat". Sangat menarik saat Paulus menggunakan kedua kata ini dalam kalimat yang berurutan. Paulus ingin menekankan dalam berbuat baik kita juga harus dengan sadar memikirkan perbuatan baik yang bermanfaat, bukan yang sia-sia.

APPLY

  1. Yang membuat kita menunda berbuat baik:
    1. Keterbatasan waktu.
    2. Kemalasan.
    3. Berpikir ada kesempatan lagi.
    4. Kuatir dimanfaatkan.
    5. Pengalaman buruk saat membantu orang lain.

Secara duniawi, berbuat baik kepada orang yang lebih kaya atau atasan kita lebih mudah karena bisa membawa manfaat bagi diri kita sendiri. Sedangkan kepada orang miskin atau bawahan, tidak ada.


  1. Ringkasan perbuatan baik:
    1. Memimpin orang dalam kebenaran.
    2. Saling menolong menanggung beban.
    3. Tidak mementingkan diri sendiri.
    4. Berbagi berkat.
    5. Menghormati Allah.
    6. Mengajar dan menerima pengajaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar