Kamis, 12 Mei 2016

Bab 5 - Ketekunan

Ibrani 10:36 - "Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu."

PA Ibrani 10:32-39

Observe:
Baca perikop di atas, dan ayat pendukung: Habakkuk 2:3-4.
Pelajari latar belakang kitab Ibrani dan Habakkuk.

Interpret:

  1. Di ayat 32 ditulis bahwa "mereka" menderita sesudah menerima terang (Injil Kristus). Siapakah "mereka" ini? Yang pasti mereka adalah orang2 Yahudi, karena dari penulisan Kitab Ibrani banyak kutipan dari PL yang sangat familiar bagi orang2 Yahudi. Dan keterangan bahwa mereka menerima terang berarti mereka orang Yahudi yang bertobat dan menerima Kristus. Tetapi orang2 Yahudi di mana? Kalau dari penulisan kitab Ibrani yang sangat baik bahasa dan struktur Yunaninya, kemungkinan besar penulis menujukan kepada orang2 Yahudi Kristen yang di luar wilayah Yudea, karena mereka lebih  familiar dengan struktur dan kosakata bahasa Yunani yang baik. Kalau kita lihat dari 3x perjalanan misi Paulus dari tahun 46-58M, kejadian penderitaan ini mungkin terjadi saat pemerintahan Kaisar Nero. Mereka ini menderita karena iman mereka kepada Kristus, mereka dianiaya secara fisik dan dicerca. Ditulis juga mereka juga mengambil bagian dalam penderitaan orang2 hukuman. Bahkan harta mereka juga dirampas.
  2. Di masa lalu, saat mereka baru terima Kristus, ditulis mereka menerima penderitaan itu dengan sukacita karena mereka memiliki harta yang kekal. Menarik sekali di sini penulis mengingatkan, berarti saat itu jemaat Kristen mula2 ini mengalami penurunan kehidupan rohani. Penulis bahkan mengingatkan supaya mereka tidak meninggalkan keyakinan mereka mula2. Seperti sikap mula2 jemaat ini, kita harus bisa bersandar pada Tuhan dan menerima ujian dalam bentuk penderitaan ini dengan sukacita.
  3. Mereka memerlukan ketekunan supaya tetap tidak melepaskan kepercayaan mereka (35-36). Untuk memperoleh upah besar yang dijanjikan Tuhan yaitu hidup yang kekal. Ketekunan dalam bahasa Yunani: "Hupomome" yang berarti kesabaran, ketabahan, kukuh, menanti. Tentunya dengan menyertakan Tuhan dalam segala hal.
  4. Ujian terhadap Iman menghasilkan ketekunan (Yak 1:3-4) dan ketekunan menghasilkan tahan uji dan tahan uji menghasilkan pengharapan (Rom 5:4). Iman adalah anugerah dari Tuhan, apabila kita hidup oleh iman, maka kita punya keyakinan akan memperoleh hidup yang kekal dan akan dimuliakan bersama2 dengan Kristus pada saat kedatangan Tuhan Yesus. Dengan pengharapan ini, kita terus dikuatkan dalam menghadapi penderitaan kita di dunia ini.
  5. Bahwa kita orang percaya harus terus bertekun oleh iman dalam melakukan kehendak Tuhan, sehingga kita memperoleh hidup kekal yang sudah dijanjikan. Dalam kitab yang ditulis nabi Habakkuk (artinya:"bergumul"), nabi ini mempertanyakan keadilan Tuhan pada mulanya, karena Tuhan memakai orang Kasdim yang barbar untuk mendatangkan penderitaan bagi orang Israel. Tetapi Tuhan menjawab dengan memberikan pengharapan akan kedatanganNya yang akan menyudahi semua ini. Nabi Habakkuk akhirnya percaya dan memuji Tuhan. Penulis Ibrani memberi contoh ini supaya bangsa Yahudi yang sudah percaya ini meneladai Habakkuk dan mengingatkan mereka akan janji Tuhan.
  6. Secara manusiawi kita memerlukan ketekunan dalam hal:
    1. Kemalasan: begitu banyak me-time yang kita punya dan kita gunakan untuk hal2 yang sia2 seperti main games atau nonton berlebihan. Padahal bisa kita gunakan untuk membangun relasi kita dengan Tuhan.
    2. Kenyamanan: rasanya enak hidup nyaman, tetapi dalam kenyamanan ini kita bisa terbawa arus makin jauh dari Tuhan.
    3. Status supaya terlihat baik: kalau kita pengurus gereja, kita mau terlihat baik, sehingga terjebak dalam kemunafikkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar