Ayat hafalan Fil 4:13:"Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku".
Latar Belakang
Gereja di Filipi didirikan oleh Paulus bersama beberapa rekan-rekan sepelayanan seperti Timotius, Lukas dan Silas sebagai respons dari penglihatan yang diberikan Allah di Troas (Kis 16:9-40). Selama pelayanan tersebut, terjadi ikatan yang kuat antara Paulus dan Jemaat Filipi. Beberapa kali Jemaat Filipi memberikan bantuan keuangan untuk pelayanan Paulus dan orang-orang Kristen yang kekurangan di Yerusalem (2 Kor 8:1 - 9:15). Ini dilakukan jemaat tersebut saat mereka sendiri mengalami kesulitan dan kekurangan.
Tujuan utama surat Filipi adalah supaya Jemaat Filipi dalam keadaan apapun tetap berpusat pada Kristus sebagai tujuan hidup dan pengharapan. Selain itu Paulus juga ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan untuk kemurahhatian mereka.
PA Fil 4:10-13
1. Paulus bersukacita karena akhirnya jemaat Filipi kembali memperhatikannya dalam pikiran dan perasaan. Meskipun hal ini tidak selalu mudah, karena jemaat tersebut mengalami berbagai penderitaan dan hidup dalam kemiskinan (2 Kor 8:1-6).
2. Sebagai seorang hamba Tuhan, Paulus sudah sering mengalami kekurangan dan penderitaan. Di ayat 11, Paulus menulis bahwa dia belajar untuk "mencukupkan diri" yang diambil dari kata Yunani "autarkes" berarti "mencukupi/rasa puas". Hal ini bukan karena Paulus hebat atau kuat, tetapi karena Tuhan yang menjadi sumber kekuatannya.
3. Dalam pelayanannya Paulus membiasakan dirinya untuk hidup dengan sangat sederhana, di 1 Tim 6:8 dia menulis "asal ada makanan dan pakaian, cukuplah sudah". Tentu saja kita bukan berarti menjadi orang percaya kita mempunyai cara pandang yang pesimis. Dalam berikop ini Paulus ingin menjelaskan bahwa akar segala masalah dan penderitaan itu adalah cinta akan uang. Selain itu Paulus sendiri juga bekerja sebagai pembuat tenda untuk mendanai misi nya. Sehingga yang dimaksud di sini bukan sikap pesimis dalam hidup, tetapi cara pandang yang mengutamakan Tuhan. Seperti Paulus seharusnya kita ini bekerja dan berusaha mengembangkan apa yang kita punya supaya pekerjaan Tuhan makin luas dan makin banyak orang yang mendengar berita Injil.
Ucapan Paulus ini bukan pernyataan yang berlebihan, karena dia sendiri mengalami begitu banyak penderitaan, penganiayaan dan beberapa kali hampir mati (2 Kor 11:23-27). Bahkan ada "duri dalam daging" yang Paulus mohon Tuhan lepaskan, tetapi Tuhan menjawab bahwa kasih karuniaNya cukup bagi Paulus dan bahwa dalam kelemahan Paulus, Tuhan dimuliakan. Selain segala penderitaan itu, Paulus juga disalahpahami oleh jemaat Korintus (2 Kor 10:1-2), padahal dia sudah bekerja sedemikian rupa.
4. Rahasia Paulus adalah bahwa dia senantiasa bersandar pada Tuhan yang member dia kekuatan (ay 13).
5. Kita banyak mengalami ketidakpuasan dengan Tuhan dalam hal-hal sebagai berikut:
a. Materi: seringkali kita melihat orang-orang kaya yang hidup enak tetapi kita lupa untuk juga melihat ke bawah. Akhirnya kita diperdaya Iblis dan jatuh ke dalam pencobaan. Fokus kita adalah bagaimana menjadi kaya dan hidup enak.
b. Waktu: kita merasa tidak cukup waktu karena harus bekerja mencari nafkah, pelayanan dan berkeluarga. Padahal kalau kita teliti lagi, banyak waktu yang kita habiskan untuk kenikmatan diri kita sendiri.
c. Keluarga: kita tidak puas dengan kondisi keluarga kita, mungkin hubungan dengan mertua atau dengan pasangan, seringkali permasalahannya bukan orang tersebut, tetapi diri kita sendiri yang tidak mengijinkan Tuhan untuk bekerja dan mengubah hidup kita menjadi manusia yang baru.
Kita diingatkan kembali oleh Paulus dalam perikop ini untuk mengutamakan Tuhan dalam hidup kita. Seperti seorang tentara yang mengikuti perintah atasannya, dia tidak akan membiarkan dirinya terganggu dengan hal-hal lain, fokusnya adalah melaksanakan perintah atasannya. Demikian kita sebagai orang percaya, janganlah kita terganggu oleh materialisme, hedonisme, pornografi, budaya instan, dsb tetapi berusaha sekuat tenaga dalam hidup kita untuk mengerjakan pekerjaan Tuhan. Saat kita memuliakan Tuhan, di saat yang sama kita juga menikmati berjalan bergaul dengan Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar