Jumat, 29 April 2016

Bab 1 - Kasih

Perikop: 1 Yoh 4:7-21

OBSERVASI

Konteks
Surat rasul Yohanes di 1 Yoh ditujukan kepada saudara-saudara seiman (dalam bahasa Yunani: Adelphos). Kata kasih yang dipakai adalah Agape yang merupakan jenis kasih tertinggi di mana merupakan kasih tanpa syarat. Surat ini dimulai dengan pernyataan rasul Yohanes sebagai saksi hidup akan Kristus, dia menggunakan kata: dengar, lihat, raba. Tujuan kesaksiannya supaya saudara2 seiman yang percaya kepada Kristus tahu bahwa mereka telah memiliki hidup yang kekal (5:13). Hal ini bersama dengan beberapa doktrin lain begitu penting untuk ditekankan lagi, karena pada saat itu banyak nabi2 palsu yang bermunculan (4:1). Disebut juga Anti-Kristus yang ada di antara mereka sendiri (2:19) menyebabkan kebingungan. Rasul Yohanes menunjukkan otoritasnya dalam penulisan kitab ini (4:6), hal ini juga menunjukkan dia sangat mengenal jemaat mula2 itu.
Beberapa ayat yang paralel adalah: Yoh 15 (persekutuan dengan Tuhan) dan Yoh 13:34-35 (perintah kasih).

Beberapa alasan orang2 mengasihi:
1. Supaya dapat balasan.
2. Supaya masuk surga (Islam)
3. Supaya bisa reinkarnasi menjadi manusia atau tuhan (Budha)
4. Supaya terlihat baik (farisi/ahli taurat)
5. Ikut ajaran agama (Gafatar, Mormon, dsb)
6. Karena iman di dalam Kristus (Orang Kristen)

Allah & kasih:
1. Kasih berasal dari Allah (7).
2. Allah adalah kasih (8).
3. Kasih Allah nyata (Yun: phaneros=diwahyukan) dalam Kristus (9)
4. Allah yang mengasihi kita dahulu (10).
5. KasihNya sempurna (teleioo=digenapi) dalam kita, apabila kita saling mengasihi.

Tujuan: untuk menebus dosa2 kita melalui Kristus sehingga kasihNya nyata dalam kita.

Cara Allah mengasihi:
1. Mengutus AnakNya yang tunggal untuk mati bagi manusia berdosa.
2. Melalui kita semua (12)

Dasar perintah saling mengasihi:
1. Setiap orang yang lahir baru dan mengenal Allah pasti mengasihi saudara2nya (7).
2. Allah sudang mengasihi kita terlebih dahulu supaya kita bisa mengasihi saudara2 kita (10)

Hubungan antara perintah saling mengasihi dan persekutuan dengan Allah:
1. Persekutuan dengan Allah menghasilkan kasihNya yang sempurna dalam kita.
2. Kita mendapat bagian dair RohNya (Yun: Pneuma=Roh Kudus).
3. Mempunyai iman di dalam Kristus yang memampukan kita mengaku bahwa Yesus Anak Allah (15)

Bukti kasih kepada Allah:
1. Kita mempunyai keberanian pada hari penghakiman (Yun: krisis) (17).
2. Tidak ada ketakutan (Yun: phobos=ngeri) terhadap hukuman (Yun: kelosis=tempat siksaan) (18).
3. Mengasihi saudara kita. (Kalau ditarik ke kotbah Tuhan Yesus di Mat 5:43-44 kita bahkan harus mengasihi musuh kita).

INTERPRET
Yang membedakan kasih dari orang Kristen dan orang dunia:
1. Kasih orang Kristen merupakan perwujudan dari iman kepada Kristus.
2. Tidak terbatas pada orang yang baik sama kita, bahkan kasih itu juga kepada musuh kita seperti yang ditunjukkan oleh Tuhan Yesus.
3. Orang Kristen bisa mengasihi karena Allah yang mengasihi terlebih dahulu.
Sangat mudah bagi kita untuk bilang kita mengasihi Allah, tetapi dalam kesharian kita tidak ada perbuatan kasih kepada orang2 di sekitar kita. Seharusnya apabila memang kita mengasihi Allah maka kasih itu seharusnya nyata dalam kasih kita kepada orang lain. Kasih ini bukan hanya dalam perkataan saja tetapi dengan perbuatan dan bukan karena munafik tetapi dengan sungguh2 dari hati.

APLIKASI
Beberapa hal yang menghalangi kita mengasihi:
1. Kesibukan.
2. Iri hati.
3. Benci.
4. Merendahkan.
5. Sakit hati.
6. Diskriminasi dan rasisme

Sikap kita seharusnya minta pengampunan dari Tuhan atas kesalahan kita, kita seharusnya juga mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Ini tidak mudah, tapi kita perlu:
1. Mempunyai relasi yang benar dengan Tuhan melalui saat teduh, baca Alkitab, persekutuan, dsb.
2. Taat pada perintahNya (Yoh 14:15) - bukti bahwa kita mengasihi Dia.

Tindakan nyata:
1. Mengampuni orang yang bersalah pada kita.
2. Menolong orang yg memerlukan bantuan.
3. Melayani orang lain.
4. Memperkenalkan non-believer kepada Injil.
5. Menegur saudara2 seiman yang tidak taat pada perintah Tuhan (Mat 18:15-18, 1 Tim 5:1-2, Gal 6:1) -

Membiarkan saudara kita dalam kesalahan sama seperti menjerumuskan mereka. Tetapi kita harus menegur dengan sikap hormat dan rendah hati.
Ayat hafalan 1 Yoh 3:18:

"Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan kebenaran (yun: aletheia=jujur)."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar