Jumat, 29 April 2016

Bab 4 - Kesetiaan

OBSERVE
BACA PERIKOP RUT 1:1-22
AYAT2 PENDUKUNG:
Kel 3:8, Ul 11:16-17, Kej 41:52,Hak 21:25, Hak 6,Kel 22:22-23, Ul 10:18, Hak 2:10-23

Ayat hafalan Maz 89:2 - "Sebab kasih setiamu dibagun untuk selama-lamanya, kesetiaanMu tegak seperti langit."

INTERPRET
LATAR BELAKANG:
(Lihat peta PL)
1. Di jaman hakim2, bangsa Israel berbuat apa saja yang benar menurut pandangan mereka, keadaan kacau dan ada krisis spiritualitas. Seorang dari Betlehem Yehuda bernama Elimelek (artinya: Allahku Rajaku) bersama istrinya Naomi (artinya: kesukaanku) dan dua anaknya yaitu Malhon dan Kilyon, meninggalkan tempat yang dijanjikan Allah ke daerah Moab dan menetap di sana sebagai orang asing. Hal ini disebabkan karena ada kelaparan di tanah Israel (1:1).

2. Yang menarik di Kel 3:8 Allah menjanjikan suatu negeri yang berlimpah susu dan madu. Akan tetapi yang dialami bangsa Israel di perikop ini malah sebaliknya. Hal ini terjadi karena bangsa Israel tidak taat pada Tuhan, sehingga Tuhan tidak menghalau bangsa2 di tanah itu, malah menjadi musuh Israel. Selain itu yang lebih parah bangsa Israel terjerat oleh allah2 bangsa lain itu (Hak 2:1-3). Allah adil dalam hal ini, sebelum Dia menghukum Dia sudah memperingati bangsa Israel (Ul 11:16-17).

3. Bangsa Moab sendiri tidak asing bagi bangsa Israel. Moab adalah anak Lot, keponakan Abraham, sehingga dari sejarahnya masih ada hubungan saudara. Selain itu bahasanya sangat mirip dengan bahasa Ibrani, cuma beda dialek. Sehingga tentu saja sangat mudah untuk Elimelek sekeluarga beradaptasi di sana.

JAWABAN UNTUK PERTANYAAN2
1. Hal utama yang menyebabkan perpindahan mereka adalah karena adanya kelaparan di tanah Israel. Tetapi tidak menutup kemungkinan adanya hal2 lain yang menjadi alasan. Saat itu bangsa Israel dalam krisis spiritualitas, mereka melakukan apa saja yang benar menurut pandangan mereka sendiri (Hak 21:25), padahal Tuhan dengan spesifik memperingati supaya mereka tidak seperti itu (Ul 12:8). Selain itu kalau kita baca kisa Gideon di Hak 6, keadaan di tanah Israel juga kacau, ditindas oleh bangsa2 lain seperti Midian dan Amalek, mereka tidak bisa menuai hasil tanah yang mereka tabur dengan kerja keras.
Indonesia juga mengalami krisis yang mirip seperti ini, di mana banyak orang meninggalkan Indonesia pindah ke negara lain. Apabila Tuhan memang memanggil kita untuk melayani bangsa ini, kita harus tetap setia pada panggilan itu. Ditulis bahwa Elimelek menetap di tanah Moab "sebagai orang asing", ini berarti dia merencanakan kembali ke tanah yang dijanjikan Tuhan. Jadi kalau karena ada situasi yang membuat kita pergi dari tanah yang dijanjikan Tuhan, bila Tuhan mengijinkan kita tetap harus mengikuti panggilan Tuhan supaya kita kembali melayani di sana.

2. Setelah kematian suami dan kedua anaknya, Naomi mendengar bahwa Tuhan memperhatikan dan memberi makan bangsa Israel. Sehingga dia berkemas bersama kedua menantunya, Orpa dan Rut, kembali menuju ke Israel. Di tengah perjalanan, Naomi:
- Menyuruh mereka pulang ke rumah ibu masing2
-Memberkati mereka dengan nama Tuhan
- Mencium mereka

3. Naomi merasa:
- Tidak bisa memberikan apa2 lagi kepada Orpa dan Rut.
- Sudah terlalu tua untuk bersuami, sebagai seorang janda tidak ada harapan untuk mendapat pendapatan tetap atau suami (karena umurnya sudah cukup tua).
- mengalami kepahitan yang lebih daripada menantu2nya.
Hidup seorang janda pada saat itu sangat susah, meskipun mereka diperbolehkan menikah lagi, tapi apabila sudah terlalu tua maka hidupnya tergantung belas kasihan orang lain. Karena itu Tuhan sangat memperhatikan janda2 (Kel22:22-23, Ul 10:18).

Naomi masih berharap kepada Tuhan, karena:
a. Dia memberkati Orpa dan Rut dalam nama Tuhan.
b. Dia kembali ke tanah Yehuda karena Allah memperhatikan bangsa Israel.
Tindakan Naomi menyuruh menantunya pulang ke ibu masing2 merupakan tindakan logis, bayangkan 3 orang janda, 1 orang Israel yang sudah lama tdk pulang dan 2 janda orang asing, apa harapan mereka di tanah Yehuda? Tapi bisa juga karena Naomi tidak mau mereka menjadi bebannya.

4. Meskipun awalnya Orpa tidak mau pergi dan menangis, tetapi akhirnya dia pergi juga.Sebagai janda orang Moab yang masih cukup muda, dia masih bisa menikah lagi dan mempunyai hidup yang lumayan. Dari perikop ini, penulis ingin mengkontraskan tindakan Orpa dan Rut, meskipun secara logis Orpa tidak salah, tetapi Rut menunjukkan kesetiaan yang luar biasa di luar nalar.

Kalau kita selidiki lagi, sebagai seorang Efrata, Elimelek dan Naomi, adalah keturunan orang yang berada dan terpandang (keturunan Yusuf Kej 41:52), selain itu mereka juga sama2 pernah mendengar hukum Taurat yang diberikan Musa kepada bangsa Israel. Kemungkinan besar Orpa dan Rut pernah mendengar Naomi mengajarkan tentang Tuhan kepada kedua anaknya. Selain itu kejadian Allah membawa keluar bangsa Israel dari Mesir merupakan kejadian yang menghebohkan pada jaman itu sampai membuat bangsa2 takut kepada bangsa Israel, Orpa dan Rut pasti pernah mendengar cerita yang luar biasa itu. Dengan demikian tindakan Naomi merupakan langkah iman. Secara logika tidak logis, tetapi iman itu membuahkan kesetiaan, sehingga dia berkata kepada Naomi: Allahmulah Allahku (1:16-18, 2:11).

APPLY
5. Kita harus mencontoh langkah iman yang dilakukan oleh Rut, dia beriman dan patuh kepada panggilannya. Akhirnya dia menikah dengan Boas dan melahirkan Obed yang merupakan kakek raja Daud yang dari keturunannya melahirkan Yesus Kristus.
Alah selalu setia pada umatNya, meskipun bangsa Israel bebal dan seringkali mengecewakan Allah. Tuhan tetap setia pada janjiNya (Hak 2:10-23). Allah juga adil, setelah memberi perintah, Dia memperingati, kalau masih bebal, Dia akan menghukum. Tetapi Allah akan tetap setia memenuhi janjiNya.

6. Hal2 yang membuat kesetiaan kita goyah:
a. Kesengsaraan/penderitaan.
b. Hidup dalam kekurangan.
c. Pencobaan yang besar.
d. Terbelenggu dosa.
e. Kenyamanan hidup.
f. Konflik dengan orang2 di sekeliling kita.
g. Salah mengerti janji Tuhan sehingga memaksa Tuhan untuk memberikan (eg. minta berkat materi untuk diri sendiri).

7. Kita bisa tetap menjaga iman dan kesetiaan kita dengan mempunyai hubungan yang benar dengan Tuhan, mengenal Tuhan kita dengan lebih baik lagi. Sebenarnya upah kita sebagai orang percaya selain hidup yang kekal, ada yang bisa kita rasakan saat ini (Mark 10:28-31). Tuhan Allah akan memelihara kita sehingga kita tidak pernah kekurangan, kita bisa hidup mencukupkan diri kita. Selebihnya kita gunakan untuk membantu orang2 yang kekurangan. Apabila Tuhan memberikan berkat baik dalam bentuk kepintaran atau kekayaan, pasti Tuhan punya rencana supaya kita menggunakan berkat itu untuk menjadi berkat bagi pekerjaan Tuhan. Karena kita adalah garam dan terang dunia.

2 komentar: